www.pesawaranonline.com

www.pesawaranonline.com

Selasa, 20 Juli 2010

Warga Protes Pelebaran Jalan Masuk ke Musium

GEDONGTATAAN - Kesal karena pelebaran jalan hanya dilakukan satu sisi saja, warga Dusun I Desa Bagelen Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran melakukan aksi protes dengan cara menanam pohon pisang dan batang bambu ditengah jalan yang menuju ke Musium Ketransmigrasian Lampung, yang saat ini masih dalam tahap perbaikan jalan dan pembuatan talut.

Aksi protes warga ini lantaran pelebaran jalan yang dulu disepakati warga bersama kepala desa setempat tidak sesuai rencana. Awalnya, jalan tersebut akan dilebarkan masing-masing 2 meter ke sebelah kanan dan 2 meter sebelah kiri. Namun kenyataannya, peleberan jalan itu hanya dilakukan di sebelah kiri saja.

Aan (29) warga Dusun I Desa Bagelen yang tanahnya juga terkena pelebaran jalan, Selasa (20/7) mengatakan, dulu jalan tersebut hanya jalan setapak yang hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki. Tapi pada saat ingin dibangun Musium Ketransmigrasian Lampung, jalan ini dilakukan pelebaran. Pelebaran jalan hanya dilakukan di sisi sebelah kiri saja.

“Ketika akan di bangun Musium Ketransmigrasian Lampung, pelebaran jalan hanya dilakukan sisi sebelah kiri saja. Namun pada pembangunan jalan dan talut sekarang, pelebaran jalan juga dilakukan di sisi sebelah kiri. Sebelah kanan tidak terkena pelebaran,” ungkapnya.

Sebagai warga, ia sangat berterima kasih dengan adanya pelebaran jalan dan pembangunan jalan ini. Akan tetapi, pengerjaan tersebut harus disesuikan dengan perjanjian awal yang sudah disepakati.

Aksi protes ini, kata dia, lantaran warga yang memiliki lahan di sebelah kanan jalan menuju ke museum menunutut keadilan, terutama kepada pihak terkait agar jalan di sisi sebelah kanan juga dilakukan pelebaran. Sehingga tidak ada kecemburuan sosial.

Apalagi, selama ini setiap kali ada pelebaran jalan selalu di sisi kiri. Sementara, sebelah kanan tidak pernah terkena pelebaran. Padahal, bila melihat garis bujur jalan, sisi kanan juga dapat menjadi acuan untuk pelebaran jalan menuju ke museum.

Kades Bagelen Edi Suriyanto menyayangkan sikap kontraktor yang sebelumnya tidak berkoordinasi dengan pihak aparat desa. Sehingga pelebaran jalan ini memunculkan konflik dan warga setempat melakukan aksi protes karena pelebaran jalan hanya dilakukan di satu sisi saja.

“Saat akan melakukan pengerjaan proyek, pihak rekanan hanya memberikan surat tembusan kepada saya mengenai perbaikan jalan dan pembangunan talud. Hingga menimbulkan masalah dan warga setempat sempat dihentikan pengerjaannya,” paparnya.

Jika saja pihak kontraktor mau berkoordinasi dengan aparatur desa, kemungkinan permasalahan ini dapat teratasi tanpa adanya konflik. Pengerjaan proyek bisa berjalan sesuai dengan harapan bersama. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar