PESAWARAN - Proyek dekosentrasi yang berasal dari dana APBD provinsi tahun 2010 senilai Rp4.619.100.000 di Kabupaten Pesawaran diduga dalam pelaksanaannya tidak berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat.
Mirisnya, mulai dari survey sampai dengan pelaksanaannya, Dinas Pendidikan Pesawaran tidak dilibatkan. Dikuatirkan akan terjadi tumpang tindih antara sekolah yang mendapat dana DAK maupun APBD kabupaten.
Hal ini tidak mewakili pembangunan sekolah prioritas. Padahal banyak sekolah yang membutuhkan tapi ternyata tidak mendapatkan dana tersebut.
Mengenai permasalahan ini, Kabid Perlengkapan dan Gedung Dinas Pendidikan Pesawaran Suranto, Rabu (16/6) mengaku tidak tahu menahu dengan bantuan itu. Meskipun dia sendiri mengakui kalau proyek dekosentrasi dari APBD provinsi ini memang ada di Kabupaten Pesawaran.
“Kami di Dinas Pendidikan Pesawaran tidak tahu mengenai pelaksanaan proyek tersebut. Bantuan itu berasal dari APBD provinsi,” katanya.
Bantuan itu berupa alat praktik dan peraga siswa TK, SMP dan SMA di Kabupaten Pesawaran, masing-masing fasilitas Lap IPA SMP/MTs dan SMA/SMK, Perpus SMP/MTs dan SMA/SMK serta pembangunan ruang laboratorium SMP/MTs.
Selain itu, ada juga rehabilitasi ruang kelas SD/MI, SMP/MTs wilayah II, pembangunan ruang perpustakaan SMP/MTs, pembangunan RKB SMP/MTs dan SMA/MA, pembangunan ruang laboratorium SMA/MA dan rehabilitasi ruang kelas sekolah. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar